Rabu pagi (25/12/13), saya pergi keluar asrama Pesantren Mutiara Bangsa untuk membeli sarapan nasi uduk dan gorengan ke rumah penjual gorengan yang bernama Bu Mila (disebut Bu Mila karena nama anak bungsunya "Mila")
Ada yang menarik untuk disimak dari dialog antara Bu Mila dan pelanggannya. Salah seorang pelanggan nasi uduk melontarkan pertanyaan kepada Bu Mila:
"Bu, anak Ibu yang namanya Mila udah dibagi raport belum? " kata Bu pelanggan
"Udah Bu, tapi rangking 8...apa itu rangking atau bukan... masak Mila ke-8, temennya aja rangking 1 dan dapet beasiswa bebas iuran 6 bulan, ini Mila malah gak dapet... " jawab Bu Mila
"Syukurlah Bu, Si Mila sudah rangking 8...." kata Bu pelanggan.
Hmm, Bu Mila ternyata kurang bersyukur ya temen2, seharusnya bangga anaknya Mila dapet rangking 8, berarti Mila sudah berusaha rajin belajar. Walaupun keluarganya pas-pasan bukan berarti Mila tidak berprestasi.
Mila mungkin merasa kecewa/sedih karena dibilang Mama nya gak hebat kalo hanya rangking 8. Mama nya baru seneng jika masuk 3 besar. Padahal, Mila sangat memerlukan dukungan/motivasi, baik itu berupa ucapan selamat atau sejenis pujian agar Mila termotivasi untuk lebih giat belajar.
Kritik/hinaan memang menyakitkan. Semoga Mila mendapat pelajaran dari apa yang diucapkan Mama nya. Semoga kritik/hinaannya menjadikan Mila lebih kuat dan rajin belajar. Dan semoga suatu saat Mila masuk 3 besar sehingga membuat Mama nya tersenyum bahagia. ^^!