Senin, 10 Maret 2014

PERJALANAN PULANG DARI JAKARTA MENUJU DEPOK

Kemarin (05/03), saya masih ingat saat pulang mengajar dari Blok-M menuju Depok naik angkot 04 (Jurusan Pasar Minggu-Depok Timur).

Saat mobil angkotnya penuh penumpang, datanglah 2 orang pengamen berambut gondorng, salah satunya berambut gimbal.. Kita namakan saya Si Gondrong dan Si Gimbal...

Si Gondrong & Si Gimbal memaksakan diri masuk mobil guna mencari sesuap nasi...
Sayangnya Pas Sopir 04 kurang setuju dan meminta mereka turun karena mobil penuh sesak...

Si Gondrong & Si Gimbal tak peduli atas omongan Pak Supir..
Pak Supir-pun merelakannya masuk mobil dan merasa kecewa karena mereka berdua bikin mobil penuh sesak dan penumpang merasa terusik... Mobilpun akhirnya melaju dengan kencang...

Si Gondrong & Si Gimbal pun mulai beraksi dengan meminta izin untuk bernyanyi dan menyapa satu per satu penumpang agar memperhatikannya selama menyanyi.., tapi sebagian penumpang tak peduli, mereka malah mendengarkan musik di HP-nya masing-masing dengan earphone...

Dua tembang lagupun didendangkan...
Tapi, saat Si Gondrong & Si Gimbal mulai masuk ke lagu yang kedua, tiba2 ada penumpang baru yang hendak naik angkot... Mobilpun berhenti...
Pak Supir pun minta mereka berdua agar mempersilakan penumpang barunya masuk dan mengakhiri nyanyiannya...tapi apa yang terjadi, Si Gondrong & Si Gimbal malah marah dan melototin Pak Supir karena mereka berdua gak setuju penumpang baru tersebut naik, hal itu membuat mereka berdua terasa terhina dan belum meminta sumbangan uang dari para penumpang karena mereka masih mau melanjutkan nyanyian mereka...

Alhasil, penumpang baru itu gak mau naik dan menolak masuk karena takut Si Gondrong & Si Gimbal yang lagi melotot emosi... Para penumpang di dalam mobil semakin tak peduli dengan mereka berdua karena mereka malah bikin onar dan kurang sopan...

Mobil pun melaju kembali dan Si Gondrong & Si Gimbal mengakhiri nyanyiannya 5 menit setelah mobil melaju... Hanya 4 orang dari 10 penumpang yang memberi sumbangan (uang recehan)... Mereka berdua merasa terhina karena dari 2 nyanyian yang mereka bawakan hanya mendapatkan sedikit sumbangan...
Dengan agak memaksa, Si Gimbal meminta satu per satu penumpang yang tidak memberi sumbangan dengan memelas...tapi para penumpang tersebut melambaikan tangan tanda gak akan memberi uang dan meminta maaf...
Si Gimbal pun lalu menyudutkan 2 penumpang yang gak sama sekali meresponnya saat ia menyapa karena 2 penumpang tersebut asyik mendengarkan musik HP dengan earphone-nya, bahkan ada yang "pura-pura" tidur...
Si Gimbal marah dan menjelaskan "tolong hargai kami sebagai pengamen..."
Si Gondrong pun menggerutu " Sialan, coba ini bukan angkot, udah gue hancurin nih kaca-kaca mobilnya..." sambil melotot ke arah penumpang yang asyik dengarkan musik HP-nya...

Hmmm, ganas juga mereka berdua 
Alhamdulillah, mereka pun akhirnya turun dari mobil dan merasa kecewa atas kejadian yang terjadi di mobil angkot...

Selang beberapa menit, tiba2 mobil angkot mogok di perempatan Jl. Margonda Raya-Jl.Djuanda... Pak Supir pun meminta penumpang laki2 untuk mendorong mobilnya.. Akhirnya saya dan seorang Bapak turun dari mobil dan segera mendorongnya...
Duuuuh, ternyata mobil angkot plus 6 orang penumpang perempuan di dalamnya berat amaaaat.... dorong dan dorong mobil belum juga jalan... Untungnya lagi lampu merah, beberapa pengendara motor turun tangan dan batu kami berdua... Alhasil mobilnya jalan kembali 

Singkat akhir cerita, saya selamat sampai tujuan dengan membawa sejuta pengalaman 

Alhamdulillah... perjalanan ini merupakan perjalanan yang berharga dan semoga menjadi catatan sejarah (kenangan) dalam memori hidup saya...

Thanks bagi yang udah baca..
Thanks to Alloh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar