Kamis, 19 April 2012

CATATAN "SALAM RESEARCH DAY"





SALAM Research Day adalah suatu acara yang menghadirkan para tokoh akademisi, peneliti dan semacamnya guna saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu mengenai pengalaman mereka.

Bulan April 2012 ini menghadirkan 2 orang yang luar biasa, yakni Dr. rer. nat. Pak Agustino Zulys, Msc. lulusan S3 Universitas Berlin Jerman dan satu lagi adalah Kak Ridwansyah Yusuf Ahmad lulusan ITB jurusan Arsitektur dengan predikat memuaskan. Kak Ridwan umurnya masih muda beda satu tahun dengan saya,yakni kelahiran 1988. Beliau adalah salah satu peneliti muda Indonesia yang luar biasa.
Saya kagum sama kedua orang tersebut karena dapat berkompetisi di luar negeri dalam mencari ilmu dan berkarya, serta tak lupa mereka pulang kembali ke Indonesia untuk berbagi ilmu dan pengalaman serta ikut memajukan Indonesia dengan karya mereka.

Saya dapat hadir di acara tersebut tak lupa berterimakasih atas undangan dan permintaan teman baik saya, Muksin Alkhawarijmi yang tak henti-hentinya agar saya ikut acara ini.
Alhamdulillah, saya mendapat ilmu yang cukup banyak dari acara tersebut,

Di bawah ini ada beberapa ringkasan catatan yang saya buat dari materi acara tersebut:
Judul materinya tentang Budaya Riset dan Menulis
  • Pada abad ke-7 hingga 14, kejayaan Islam sangat terasa hingga melahirkan banyak ilmuan dan karyanya, sebut saja seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Alkhawarijmi, dan sebagainya. Nah, rakyat Indonesia seharusnya dapat mencontoh mereka. Indonesia dapat menjadi yang terbaik jika dapat berubah. Sesuai dengan AlQuran Surat Ar-Ra'd  ayat 11:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang   mengubah apa apa yang pada diri mereka” QS 13:11
  • Indonesia itu negeri yang kaya, hanya saja orang-orangnya belum dapat maksimal dalam mengolahnya. Ada kata-kata pengusaha Indonesia yang bekerja di Singapura. Bahwa Singapura itu miskin sumber daya alam, dan kitalah yang kaya "Ur Country is so rich"
  • Budayakanlah untuk menulis, walau hanya goresan penam tapi bermakna. Imam Syafi`i, salah satu imam mazhab fiqih, bahkan mengungkapan sebuah perkataan yang terkenal,”Ilmu itu bagaikan binatang liar, menulis (mencatat) adalah pengikatnya.
  •  Publikasi Ilmiah Indonesia masih sekitar 4.000 buah, masih jauh dengan Malaysia (14.000), India (70.000) dan Jepang (113.000)
  • Dana riset Indoenasia 0.08%,Singapura 2,5% dan Jepang 3% dari PDB (Product Domestic Bruto)
  • Tradisi Menulis
Menurut M. Faraday: Work, Finish and PUBLISH. Kita perlu mempublish tulisan kita agar tidak ada orang yang mendahului tulisan yang sama dengan kita. Nantinya tulisan kita seolah-olah sia-sia dan dicap orang mengikuti orang lain yang ebih dulu mempublish tulisannya. Dengan tulisan kita juga dapat memperkenalkan diri kita dalam dunia kerja sebagai pengalaman dalam mebuat tulisan (ilmiah).
  • Tahun 2012, Publikasi Ilmiah wajib bagi S1, S2 dan S3 menurut surat edaran DIKTI. Akan tetapi, alhamdulillah untuk S1 tidak diwajibkan karena masih belum pantas dipublikasikan dan perlu diseleksi karena tidak semua tulisan ilmiah/skripsi dapat dipublikasikan. Walaupun tidak diwajibkan bukan berarti S1 tenang-tenang saja. Perlu adanya persiapan dalam pembuatan tulisan ilmiah agar dapat dipublikasikan saat jenjang berikutnya.
  • Knowledge isn't mean Power, but Knowledge+Action mean Power
  • Yang terpenting dalam penulisan Ilmiah yang dipilih dunia internasional adalah keorisinalitasan dan memiliki nilai jual (berkualitas).
  • Tips sukses: JANGAN TAKUT dan PEDE-Lah.... Semua orang sama jangan takut sama bule atau orang Jepang.. mereka juga sama.. hanya ketekuanan dan keberanian yang dapat membuat kita dan mereka unggul
  • Jadilah agen peradaban dan memiliki idealisme yang mulia

    Udah dulu deh nulisnya , dah larut malam disini^^....Hmmm, sebenarnya masih banyak di catatan saya, walau agak corat coret yang penting bisa kebaca^^...moga bermanfaat tulisan di atas....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar